Pelukis legendaris kelahiran Jerman, Max Ernst, mengatakan, “semua ide bagus datang secara kebetulan.” Hal itu mungkin ada benarnya. Tanpa disadari seringkali karya terbaik kita lahir dari ide-ide yang muncul secara tiba-tiba. Sayangnya, tidak semua ide tersebut bisa direalisasikan karena sering terlupakan. Oleh karena itu, penting bagi siapapun untuk mengatur ide-ide mereka supaya tersimpan dengan baik.
Untuk membantumu, tujuh cara berikut ini dapat kamu lakukan untuk mengatur ide-ide yang kamu miliki, mulai dari tahap pengumpulan, kategorisasi, hingga realisasi.
Bawalah Buku Catatan Kecil Khusus Ide
Supaya ide-ide brilianmu tidak hilang begitu saja, cara pertama yang bisa kamu terapkan adalah dengan memiliki buku catatan kecil dan pena untuk mencatat ide. Kamu bisa selalu membawa buku tersebut atau meletakkannya di tempat-tempat di mana idemu sering muncul, seperti di tempat tidur, meja makan, teras, dekat kamar mandi, dan lainnya.
Rekam Idemu dengan Perekam Suara
Kadang, ide-ide juga muncul saat kita dalam perjalanan, baik saat mengemudi, naik kendaraan, ataupun berjalan-jalan. Kala mengemudi, akan sangat berbahaya jika kita sembari mencatat ide di buku catatan karena perhatian kita ke jalan raya akan teralihkan. Untuk menghadapi situasi tersebut kamu bisa mencoba alternatif dengan menggunakan perekam suara di ponselmu. Saat sebuah ide muncul, kamu bisa berbicara melalui perekam suara tanpa harus mengalihkan perhatianmu dari jalanan
Biarkan Idemu Mengalir, Jangan Terpaku untuk Membuatnya Tampak Rapi
Ketika kamu mulai menuliskan ide-ide, kamu mungkin terdorong untuk mencatatnya secara rapi dan terorganisasi dengan baik. Padahal, cara tersebut nyatanya justru akan memperlambatmu untuk menyempurnakan atau menemukan ide-ide lain yang lebih cemerlang. Maka dari itu, biarkanlah penamu fokus bergerak mengikuti ide di benakmu.
Jika kamu memerhatikan catatan Novelis kondang Amerika Serikat, Mark Twain, kesannya akan cukup berantakan. Hal tersebut karena kemungkinan besar Twain hanya fokus pada ide-ide yang dia kembangkan, bukan kepada tampilan catatan tersebut. Oleh karena itu, jika buku catatanmu tampak berantakan, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya. Itulah proses kreatif yang jamak dialami siapapun, termasuk tokoh-tokoh ternama dunia.
Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan trik menuliskan kata-kata kunci supaya bisa menghemat waktu tanpa mencatat terlalu detail. Kata kunci dapat membantumu dalam menemukan ide utama yang tengah kamu konsepkan. Large text.
Kumpulkan Idemu dalam Aplikasi
Selanjutnya, kamu bisa menggunakan cara yang tergolong lebih mudah dan praktis, yakni lewat aplikasi penyimpan ide. Saat ini sudah cukup banyak aplikasi yang bisa membantumu menyimpan sekaligus mengorganisasi ide, di antaranya:
Ini merupakan aplikasi yang bisa kamu pakai secara gratis. Melalui Evernote kamu bisa menyimpan ide-ide, membuat catatan, dan juga mengumpulkan berbagai macam artikel. Selain di ponsel, Evernote juga bisa kamu gunakan di desktop, iPad, dan lain-lain.
Sama seperti Evernote, aplikasi ini juga bisa kamu manfaatkan secara gratis. Microsoft OneNote membantumu untuk menyimpan ide sekaligus membuat catatan-catatan. Saat kamu memakainya dengan versi desktop, aplikasi ini bisa tersinkronisasi juga dengan aplikasi di ponsel yang telah kamu install. Jadi ini akan makin memudahkanmu dalam mengorganisasi ide kapanpun.
Aplikasi Trello bisa sangat membantumu dalam menyimpan dan mengembangkan ide dengan sistem board-nya. Pertama, buatlah nama proyek yang akan kamu kerjakan. Selanjutnya, buat board dengan berbagai macam topik. Misalnya, board judul/ tema, kemudian tambahkan board outline, lalu in progress, dan terakhir done atau published. Sistem ini membuat idemu akan lebih terorganisasi dan memacumu untuk lekas menyelesaikanya.
MindMeister merupakan aplikasi mind mapping yang memudahkanmu untuk mengembangkan ide secara visual. MindMeister dapat kamu gunakan secara gratis dengan pilihan mind map yang beragam.
Buat Kategorisasi Ide
Setelah idemu terkumpul, luangkan waktu untuk mengaturnya supaya lebih mudah dimengerti. Kamy bisa mulai dengan mengkategorisasinya. Contohnya, jika kamu seorang penulis fiksi, kamu bisa mengelompokkan idemu berdasarkan jenis tulisannya, apakah termasuk naskah novel, cerpen, drama, dan lainnya. Kemudian buat lagi kategorisasi berdasarkan genre cerita, seperti romance, sci-fi, sejarah, dan lainnya.
Terakhir, jangan lupa untuk merealisasikan ide-ide tersebut. Kamu mungkin telah memiliki ide yang luar biasa, tapi selagi tidak kamu wujudkan, sama dengan tidak terjadi apapun. Oleh karena itu, realisasikan secara perlahan idemu, mulai dari hal-hal yang paling memungkinkan.