Sosok Vincentya Stella
Vincentya Stella, atau yang biasa dipanggil Stella bekerja Chief Marketing Officer sekaligus Director di Octagon Studio.
Uniknya latar belakang pendidikan Stella sebelumnya berasal dari desain interior. Begitu juga dengan timnya, tapi mereka yakin bahwa pengalaman sebelumnya tidak membatasi passionnya di dunia Augmented Reality.
Karya Vincentya Stella bersama timnya, Octagon Studio, ternyata sudah dikenal oleh dunia. Aplikasi AR yang mereka buat tembus ke nominasi Augmented World Expo Auggies Award di Silicon Valley di tahun 2014 dan 2015.
Aplikasi yang berhasil membawa Octagon ke pameran di Silicon Valley yaitu Permata Bintang, London History AR, Circle of Life AR Ap, dan Animal 4D+.
Dan pada akhirnya, Octagon Studio bukan lagi menjadi nominasi. Stella dan Octagon Studio berhasil memenangkan “Best App award” dan “ Rising Star award” di Wearable Technology Show di London di tahun 2016.
Karya-karya Stella di teknologi augmented reality pastinya juga menginspirasi anak muda untuk terjun ke dunia teknologi. Pastinya juga Octagon Studio memotivasi para augmented reality Indonesia untuk berkarya.
Aplikasi AR yang dibuat oleh Stella juga mendorong anak bangsa lainnya. Tentunya, ada aplikasi AR yang berhasil dicetak para start up lokal Indonesia yang bisa kamu perhatikan. Berikut tiga aplikasi AR yang pastinya made in Indonesia.
1. Animal 4D+
Salah satu aplikasi AR yang dibuat oleh Octagon Studio ini menggabungkan permainan kartu dengan aplikasi 3D. Teknologi Augmented Reality pada aplikasi 4D+ ini cocok untuk mengajari anak tentang dunia fauna.
Hebatnya, permainan ini membantu masalah speech delay pada salah satu anak autistik di London. Stella sendiri mendengarkan kesaksian langsung dari guru difabel di London, setelah memperkenalkan permainan ini ke muridnya yang mengidap autistik (hyperlink ke podcast).
Aplikasi ini gratis, namun kamu harus memiliki kartu Animal 4D+ terlebih dahulu. Kamu bisa membelinya via e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi.
Setelah itu tinggal kamu pindai kartu Animal 4D+ dengan kamera di perangkat-mu. Rasakan sendiri pengalaman melihat 26 karakter di kartu Animal 4D+ bersama Octagon Studio. Selain menceritakan tentang asal usul binatang, aplikasi ini juga menampilkan suara asli dari masing-masing binatang. Kamu juga bisa memberi karakter makan secara 4D.
2. MINAR
Apakah kamu pernah mencoba permainan Pokemon Go?
Aplikasi MINAR ini mirip dengan permainan Pokemon Go, tapi bedanya kamu mendapatkan uang dari bermain MINAR.
Aplikasi AR ini dibuat oleh perusahaan WIR Global ini ternyata bisa menghasilkan uang.
Cukup dengan mengunduh dan mulai bermain aplikasi untuk mendapatkan poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan mitra mereka.
Dengan memindai lingkungan di sekitarmu, dan siapkan handphone-mu untuk mendapatkan hadiah. Temukan harta karun di MINAR, tukarkan hartamu dan dapatkan hadiahnya.
Aplikasi augmented reality ini ternyata membuka kesempatan bagi perusahaan besar maupun UMKM untuk bermitra. Jadi, aplikasi MINAR tidak hanya menguntungkan pemain tetapi juga menguntungkan para pengusaha.
3. Looke Beauty App
Teknologi augmented reality yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan brand lokal yang berhasil mengembangkan teknologi augmented reality untuk e-commerce mereka.
Kamu bisa mengunduhnya dan langsung mencoba warna-warna make-up yang mereka jual.
Looke Beauty App ternyata juga menjadi aplikasi augmented reality pertama di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan make-up lokal.
4. Tini Wini Biti Magic Face
Permainan yang disajikan dalam bentuk aplikasi augmented reality ini berkolaborasi dengan perusahaan snack di Indonesia.
Selain itu permainan ini children-friendly, cocok untuk batita dan balita. Di Tini Wini Biti Magic Face, mereka menampilkan karakter serta permainan anak-anak secara 4D.
Dengan mempunyai kartunya dan mengunduh aplikasi, kamu dapat merasakan pengalaman bermain Augmented Reality.
Permainan ini gratis, tetapi kamu harus mendapat koin dari membeli snack mereka.
Setelah tujuh tahun berkecimpung di dunia Augmented Reality, Stella merasa bahwa sebenarnya teknologi ini bisa dikembangkan lebih lagi.
Aplikasi augmented reality ternyata dapat menjadi sarana edukasi untuk anak, seperti yang dilakukan oleh Octagon Studio dengan produknya. Atau juga aplikasi augmented reality bisa dikembangkan untuk dunia medis, menerjemahkan bahasa, menunjukkan barang secara 3D, promosi, dan masih banyak manfaat lain yang dapat dirasakan dari teknologi Augmented Reality.
Di Indonesia, teknologi bukan hal yang asing bagi kita. Banyak perusahaan yang berkembang di bidang teknologi akhir-akhir ini, tetapi sulit bagi mereka untuk mempertahankannya.
Bersama Vincentya Stella, di podcastnya kali ini banyak menceritakan tentang projeknya selama berkarir di Octagon Studio. Selama berkarir ternyata saat ini juga Stella bekerja di salah satu perusahaan startup unicorn di Indonesia. Ternyata minat Stella di teknologi terus menerus membawanya berkarya.