Work life balance menjadi topik yang seru untuk dibahas, terutama untuk mereka yang sedang meniti karir. Work life balance ini perlu kamu perjuangkan karena bisa menjadi salah satu tolok ukur kebahagiaan hidup.
Apa itu work life balance?
Work life balance adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Artinya, kamu bisa memberikan batasan yang jelas tentang kapan waktu untuk bekerja dan kapan waktu untuk kehidupan pribadimu. Dengan begitu, kamu bisa menjalani hidup ini dengan lebih nyaman dan teratur.
Tidak sedikit orang yang lebih mementingkan pekerjaannya daripada kehidupan pribadinya. Demi tuntutan karir dan profesionalisme, mereka rela bekerja tanpa kenal waktu sehingga mengabaikan sisi kehidupan pribadi seperti kesehatan, waktu untuk keluarga, bahkan waktu untuk diri sendiri.
Nah, bagaimana cara mencapai work life balance? Simak ulasannya berikut ini:
1. Selalu Buat To Do List
Selalu awali hari dengan membuat to do list. Biasakan selalu membuat daftar apa saja pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari ini. Kamu bisa mencatatnya di buku, di handphone, atau di laptop.
Saat kamu berhasil menyelesaikan salah satu pekerjaan, jangan lupa untuk menandainya. Setelah itu, kamu bisa lanjut mengerjakan hal lainnya. Dengan membuat to do list, manajemen waktumu akan lebih efektif dan efisien sehingga pekerjaan pun bisa selesai tepat waktu. Jadi, setelah jam kerja kamu tidak perlu pusing memikirkan pekerjaan yang belum selesai.
2. Susun Skala Prioritas
Setelah membuat to do list, selanjutnya adalah menyusun skala prioritas. Urutkan hal-hal yang perlu dikerjakan berdasarkan tingkat urgensinya, jangka waktunya, dan apakah pekerjaan itu bisa didelegasikan atau tidak.
Pagi hari merupakan waktu yang pas untuk mengerjakan pekerjaan yang berat. Kamu bisa mulai dengan pekerjaan yang paling berat dulu karena biasanya menyita lebih banyak waktu. Setelah itu, kamu bisa mengerjakan pekerjaan yang cukup urgent atau pekerjaan yang tidak bisa didelegasikan ke orang lain.
3. Jangan Terlalu Perfeksionis
Keinginan untuk bisa memberikan yang terbaik adalah hal yang bagus. Tetapi menjadi terlalu perfeksionis juga bukan hal yang tepat. Kalau kamu punya kecenderungan perfeksionis, mulai sekarang coba kontrol agar tidak berlebihan.
Jangan menunggu waktu atau momen yang tepat untuk mulai bekerja karena kamu juga harus mempertimbangkan deadline dari masing-masing pekerjaan.
Ketika kamu ingin menyelesaikan segalanya dengan sempurna, besar kemungkinan pekerjaan itu akan selesai dalam jangka waktu yang lebih lama. Apalagi kalau pekerjaan itu memerlukan diskusi dengan rekan kerja lain, kamu tentu harus menyesuaikan jadwalmu dengan jadwal mereka.
Bukankah sebaik-baiknya pekerjaan adalah pekerjaan yang diselesaikan?
4. Pisahkan Pekerjaan dengan Kehidupan Pribadi
Memberi batasan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi adalah hal yang penting. Caranya dengan memberikan batasan waktu.
Saat masih di waktu jam kerja, bersikaplah profesional dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Kalau ada rekan kerja yang minta bantuan, bantulah dengan senang hati asalkan itu tidak mengganggu pekerjaan utamamu.
Di akhir pekan, prioritaskan kehidupan pribadimu. Lakukan hal-hal yang menyenangkan seperti seperti bertemu teman, ikut acara keluarga, atau melakukan hobi favoritmu. Kamu tidak perlu merasa berdosa ketika di akhir pekan atasanmu mengirimkan email dan kamu tidak langsung membalasnya.
5. Sempatkan Diri untuk “Me Time”
Sempatkan untuk melakukan hal-hal yang bisa membuatmu bahagia. Misalnya main game, membaca buku, menggambar, pergi ke salon, atau jalan-jalan.
Dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai, kesehatan fisik dan mental kamu akan lebih terjaga. Tubuh kamu akan lebih sehat dan pikiranmu bisa lebih segar dan rileks. Rasa lelah karena bekerja dalam seminggu akan berangsur hilang kalau hatimu bahagia.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Semoga sukses!