Saat merintis karier, seseorang biasanya akan dihadapkan pada beberapa pilihan, yaitu tetap meneruskannya atau berpindah ke bidang lain yang terasa lebih menjanjikan. Banting setir dalam dunia karier memang bukanlah hal yang dilarang. Beberapa orang telah melakukannya, Asyiqarizqi (27) salah satunya.
Pada 2017 lalu, selepas lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Malang, Asyiqa mengawali karier sebagai fasilitator teknik Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT). Sehari-hari, ia memfasilitasi pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana serta prasarana 17 desa di Jawa Timur.
Di tengah kesibukannya, Asyiqa bertemu dengan seorang konsultan desain perencanaan. Pertemuan tersebut nyatanya membawa perubahan besar dalam perjalanan perempuan yang hobi menggambar itu. Pertama, ia mulai memberanikan diri untuk menambah pekerjaan sampingan dengan membuka jasa freelance arsitek.
Kemudian, memasuki 2020, Asyiqa memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai fasilitator teknik PDTI. Berbekal pengalaman freelance arsitek dan latar belakang pendidikan yang sesuai, bersama dua orang rekannya, ia lalu membuka jasa desain arsitektur bernama Rafter Archstudio. Menurut Asyiqa, dengan membuka usaha sendiri, dia telah mengantongi fleksibilitas waktu dan kebebasan dari berbagai macam aturan.
Rafter Archstudio miliki Asyiqa menyediakan layanan jasa desain bangunan, rumah tinggal, interior, landscape, master planning dan urban design. Hingga saat ini, studio tersebut telah menerima beberapa jasa desain, seperti untuk rumah tinggal, masjid, kafe, dan taman. Asyiqa berharap, Rafter Archstudio ke depannya tidak hanya menyediakan jasa desain, tapi juga termasuk jasa pembangunannya. Oleh karena itu, ia terus mencari peluang beasiswa untuk menyempurnakan ilmunya.
Usaha tersebut kemudian berbuah manis. Asyiqa berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari kampus lamanya untuk menempuh pendidikan S2 Manajemen Konstruksi di Malaysia. Dengan bekal studi tersebut, Asyiqa mengaku makin siap untuk membesarkan studio arsitekturnya.
Persiapan sebelum Beralih Karier
Apakah kamu saat ini juga berniat untuk mengubah jalur karier? Jika iya, penting untuk memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal berikut.
Mengevaluasi kepuasan kerja saat ini adalah kunci untuk menentukan apakah sudah waktunya untuk mengubah jalur karier. Hal itu bisa dilakukan dengan membuat daftar capaian kinerja yang sudah diraih selama ini. Misalnya, proyek apa yang telah berhasil dikerjakan, bagaimana penilaian atasan terhadap performa, dan penghargaan yang diraih dari internal maupun eksternal perusahaan.
Penting bagimu untuk melihat kesuksesan yang diraih selama masa pendidikan dan profesional. Jika kamu cenderung berprestasi kepada satu bidang khusus, itu saatnya kamu mulai memikirkan untuk potensi di masa depan yang bisa dikembangkan.
Buatlah daftar pilihan karier yang mungkin bisa kamu tekuni ke depannya dengan mempertimbangkan minat dan keahlian. Selanjutnya, berbicaralah dengan teman, keluarga, atau jejaring profesionalmu untuk mendapatkan penilaian jujur terhadap pilihan karier yang tengah kamu pertimbangkan. Setelah itu, kamu bisa melakukan riset mengenai perusahaan yang paling pas untuk posisi tersebut.
Sesudah menentukan pilihan karier yang tepat, saatnya memikirkan langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Persiapkan berbagai penunjang seperti pendidikan, sertifikasi, dan keterampilan pada bidang tersebut. Selanjutnya, buat timeline untuk setiap langkahnya.
Sebelum mulai melamar pekerjaan baru yang berlainan dengan jalan karier sebelumnya, maka saatnya untuk melakukan rebranding. Kamu bisa memulainya dengan memperbaiki resume dan profil di sosial media untuk membentuk pribadi yang cocok dengan bidang tersebut. Di samping itu, untuk semakin meyakinkan perusahaan, kamu juga bisa meminta bantuan kolega untuk memberikan testimoni pada situs jaringan profesional, seperti LinkedIn, mengenai kelebihanmu.
Itulah kisah mengenai banting setir di dunia karier dan tips jika kamu berniat melakukannya. Penting diingat, memilih karier sama seperti menilai diri sendiri. Ini adalah persoalan apakah kamu mampu melihat keahlian dan minat dalam diri untuk dikembangkan ke bidang yang tepat atau tidak.