Copywriting jadi salah satu aspek yang menentukan kesuksesan promosi sebuah brand. Dengan kata-kata yang lebih menyentuh atau terkait, akan membuat siapapun tertarik dengan sebuah brand. Misalnya lihat iklan Gojek berikut.
Papan iklan yang kerap dijumpai di sekitar lampu lalu lintas ini mengapresiasi para pelanggan Gojek dengan sentuhan personifikasi yang disertai data angka sehingga membuat lebih meyakinkan. Pengendara pun tertarik untuk membacanya, terlebih jika mereka merupakan pengguna Gojek, tentu itu akan membuat makin terlibat dengan campaign yang dibuat. Nah, semua itu terjadi karena the power of copywriting.
Copywriting sebenarnya bukanlah istilah baru dalam dunia pemasaran. Ini merupakan teknik menulis persuasif ini sering diaplikasikan ke dalam berbagai media, seperti media cetak atau media digital yang meliputi televisi, media sosial, dan lainnya.
Berbagai brand ternama sudah menggunakan kekuatan copywriting untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan. Copywriting memperkuat citra sebuah brand dan menjadikan hubungan dengan customer makin bermakna. Sebagai contoh, lihat iklan BCA yang digunakan untuk memperingati Hari Privasi Data Internasional ini. Kolaborasi dengan penyanyi Anggun C. Sasmi membuat konten yang disampaikan menjadi lebih mudah diingat.
Nah, kamu pun bisa mencoba membuat copywriting untuk memperkuat citra brandmu. Namun, sebelum kamu mengeksekusinya, penting untuk memerhatikan dasar-dasar copywriting. Sebab, copywriting sejatinya bukan hanya sebuah skill. Tapi lebih dari itu, copywriting adalah sebuah seni berkata-kata.
Dalam persaingan usaha yang melibatkan situs web, kini orang banyak berpaku pada Search Engine Optimization (SEO) supaya bisa tampil di halaman pertama pencarian Google. Berbagai cara pun dilakukan, termasuk dengan menuliskan kata-kata secara berulang tanpa menimbang kualitas informasinya. Padahal, menurut pakar digital marketing, Kate Toon, ada yang lebih penting dari itu, yakni kebutuhan pengguna.
Mengutamakan pengguna berarti kamu memikirkan kebutuhan mereka. Pada saat orang mengunjungi halamanmu, kemungkinan besar mereka sedang mencari informasi atau menyelesaikan masalah. Dengan berpikir bagaimana cara dapat membantu mereka, kamu bisa menciptakan fondasi yang kuat untuk konten yang efektif dan menarik. Setelah aspek informasi tersebut terpenuhi, barulah kamu bisa berpikir formulasi SEO yang tepat untuk situs webmu.
Topik yang kamu tulis bisa jadi sulit. Tapi, itu tidak berarti copywriting-nya harus sulit juga.
Memang, terkadang kamu tak dapat menghindari kata-kata yang sulit atau tidak umum, tapi kamu dapat mempersingkat kalimat tersebut. Kalimat yang efektif dan efisien dapat membuat audiens lebih mengerti maksud apa yang kamu sampaikan.
Judul yang rumit atau tidak mudah dimengerti membuat seseorang mengurungkan niat untuk melanjutkan membaca kontenmu. Oleh karena itu, memulai dengan judul mudah dimengerti, kamu sudah selangkah meyakinkan pembaca bahwa kontenmu memiliki informasi yang mereka inginkan. Namun, jangan sampai kamu menulis headline yang menjebak alias clickbait, ya.
Jika fokusmu adalah membuat copywriting untuk sebuah brand, maka yang terpenting adalah membawa pembaca mampu membayangkan apa yang kamu sampaikan. Gunakan kata-kata yang menciptakan gambaran jelas di benak mereka.
Bahasa deskriptif bisa jadi pilihan karena cukup kuat dan persuasif. Itu akan menghidupkan tulisanmu dan membantu pembaca memvisualisasikan apa yang kamu sampaikan.
Nah, kamu pun bisa mencoba membuat copywriting untuk memperkuat citra brandmu. Namun, sebelum kamu mengeksekusinya, penting untuk memerhatikan dasar-dasar copywriting. Sebab, copywriting sejatinya bukan hanya sebuah skill. Tapi lebih dari itu, copywriting adalah sebuah seni berkata-kata.
Sering menerima email penawaran dari beberapa produk? Nah, itulah contoh dari marketing copywriting. Teknik menulis ini digunakan untuk menawarkan sebuah produk, memberikan solusi, dan meyakinkan konsumen untuk membeli atau menggunakannya.
Ini merupakan teknik menulis untuk situs web dengan mengoptimalkan beberapa kata kunci guna membuatnya tampil di peringkat atau halaman pertama Google. Dalam mengidentifkasi kata kunci yang tepat, kamu dapat memanfaatkan beberapa tools, seperti Google Keyword Planner, Semrush, atau Ahrefs.
Meski kebanyakan copywriting bernada promosi, tapi jenis yang ini lebih fokus untuk membentuk citra sebuah produk. Brand copywriting bisa berupa slogan, tagline, dan lainnya yang bisa membuat orang lain langsung terpikir produk tertentu.
Jenis copywriting ini mendorong siapa pun untuk mengambil tindakan saat mereka selesai membaca teks. Ada beberapa elemen kunci dari direct response copywriting, yakni menggunakan nada persuasif yang kuat, menampilkan urgensi, dan bahasa berfokus kepada pembaca.
Pernah baca tutorial kesehatan atau teknologi? Nah itu adalah pengaplikasian dari technical copywriting. Copywriting yang satu ini berfungsi memberikan penjelasan kepada suatu produk.
Itulah seluk beluk mengenai copywriting yang penting untuk kamu ketahui. Di awal mungkin akan sulit untuk memilih kata-kata yang tepat untuk copywriting sesuai keinginan. Namun, tulis saja semua yang ada di pikiranmu dan baca lagi dengan saksama kesesuaiannya. Itu akan lebih baik daripada kamu tidak menuliskan satu kata pun.