Pernahkah kalian melihat sebuah produk yang memiliki logo? Atau kalian pernah melihat logo sebuah produk dan langsung mengenali brand tersebut? Ya, itulah yang disebut dengan Brand Identity. Ketika kamu merasa terhubung secara emosional ketika melihat produk sebuah brand, hal itu menandakan brand tersebut berhasil mendapatkan perhatian serta kepercayaan kamu sebagai pelanggan. Lalu apa yang dimaksud dengan brand? Apakah hanya sebatas logo yang kita lihat, atau lebih dari itu? Simak penjelasannya berikut!
Apa itu Brand?
Menurut American Marketing Association, brand merupakan segala sesuatu yang terkait dengan nama, istilah, simbol, dan visual yang bertujuan untuk memberikan perbedaan serta khas antara perusahaan kita dengan perusahaan lainnya.
Brand sendiri dibangun dengan dasar yang melibatkan dua perspektif yaitu sisi pelanggan dan juga perusahaan. Mengapa harus kedua perspektif tersebut dilibatkan? Pertama, pelanggan merupakan konsumen dari produk kita sehingga butuh persepsi dari pelanggan terkait bagaimana perasaan dan pandangan mereka terhadap produk kita.
Hal inilah yang nantinya akan membangun emosi serta hubungan antara brand dengan pelanggan. Kedua, dengan adanya perspektif dari pelanggan, perusahaan jadi tahu strategi serta hal apa saja yang harus dibangun agar brand tersebut sampai ke hati pelanggan. Tidak hanya itu, terlibatnya kedua perspektif juga membantu perusahaan untuk menemukan keunikan produknya sehingga memiliki nilai jual yang berbeda dengan para pesaingnya.
Banyak dari kita pasti masih menganggap brand adalah logo. Memang benar, logo merupakan bagian dari brand namun brand tidak hanya berbicara soal logo. Brand sendiri merupakan cerita berisi pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Contohnya seperti latar belakang perusahaan membuat sebuah produk, proses membuat produk, hingga pengalaman yang ingin diberikan terhadap pelanggan. Lebih dari sebuah logo, brand merupakan sustainable asset sebuah perusahaan. Itulah mengapa brand merupakan hal penting dalam sebuah bisnis.
Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Membangun Brand Identity?
Nama dan logo merupakan bagian dari brand yang disebut dengan brand identity. Hal ini ditujukan untuk membuat identitas agar produk yang dibuat dapat diingat oleh pelanggan. Biasanya dalam membuat brand identity kita akan membutuhkan logo, nama, palet warna, membuat mood board, dan masih banyak lagi.
Sebelum membuat identitas dari karakter perusahaan, baiknya kita melakukan beberapa hal seperti riset dalam membangun brand identity. Berikut beberapa hal yang dibutuhkan serta perlu dilakukan!
1. Kenali Diri Sendiri (Perusahaan dan Karakter)
Langkah pertama ini penting dilakukan karena kita perlu mengenali bisnis kita sendiri. Apa saja karakter yang ingin dibangun dan solusi apa yang ditawarkan sebagai sebuah perusahaan. Carilah keunikan dari bisnis kamu sehingga pelanggan dapat mengingat perusahaan serta produk yang kamu buat. Melirik perusahaan lain untuk benchmarking maupun sebagai inspirasi itu baik namun jangan terlalu berpatokan dengan mereka. Buatlah ide baru melalui bisnis kamu yang membuat kamu berbeda dengan perusahaan lain.
2. Riset dan Menyusun Strategi
Selanjutnya kamu perlu melakukan riset. Ini adalah salah satu langkah yang penting agar dapat mengetahui apa yang ingin kamu lakukan dalam bisnis kamu. Dalam branding, kamu bisa riset mengenai target pasar dan juga perusahaan yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar kamu mengetahui pola pikir serta perilaku calon konsumen kamu. Selain itu, riset juga dapat membantu kamu mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi serta apa saja yang dibutuhkan pasar. Tidak hanya riset terhadap pasar, riset terhadap perusahaan lain juga perlu untuk mencari inovasi baru serta keunikan dalam bisnis kamu. Data dari riset tersebut nantinya dapat membantu kamu menyusun strategi bisnis, mulai dari produksi hingga pemasaran.
3. Susun Brand Identity yang Diperlukan
Setelah kamu mengetahui karakter serta apa yang ingin kamu berikan terhadap calon konsumen, kamu bisa mulai menyusun brand identity perusahaan. Mulai dari nama, logo, tagline, palet warna, tipografi dan masih banyak lagi. Dalam hal ini kamu perlu menentukan warna yang akan kamu gunakan dalam brand sesuai karakter bisnis kamu. Selain itu, buat copywriting yang eye-catching dalam tagline maupun pemasaran brand kamu agar tidak terkesan hard selling.
4. Fokus Dalam Branding
Branding memerlukan kerja yang konsisten dalam prosesnya. Tidak bisa dalam waktu sebentar, kamu perlu membangun brand kamu agar diingat oleh konsumen. Maksimalkan brand identity yang sudah dibuat untuk mendapat awareness dari konsumen. Selain itu, evaluasi produk kamu apakah sudah sesuai dengan brand yang ditawarkan agar kamu mendapatkan trust dari pelanggan. Jangan terburu-buru untuk ekspansi bisnis kamu karena bisnis yang berkelanjutan bergantung pada branding yang kuat.
Di atas merupakan beberapa hal terkait brand dan brand identity yang dapat kamu pahami. Cukup menarik mempelajari journey dalam membangun brand identity, terutama bagi kamu yang baru ingin memulai bisnis. Kamu bisa mempelajari lebih dalam terkait branding guidelines dengan mendengarkan podcast Karena!