Salah satu alasan pekerjaan freelance begitu diminati adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Seorang freelancer bebas untuk bekerja kapan saja dan di mana saja tanpa perlu terikat dengan kebijakan perusahan. Namun, di tengah fleksibilitas yang menjadi nilai plus ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah proses berkomunikasi dengan klien yang tidak dilakukan secara langsung.
Nah, saat kamu memutuskan untuk berkecimpung di dunia freelance, soft skill berupa cara berkomunikasi ini perlu kamu kuasai. Makin baik kamu membangun komunikasi dengan klien, makin terbuka pula peluang karier yang lebih besar di bidang ini.
Untuk itu, berikut ini adalah kiat-kiat yang bisa kamu praktikkan saat akan membangun komunikasi yang baik dengan klien.
Sebelum berbicara tentang klien, sebaiknya kamu perlu memahami jenis komunikasi yang umum dilakukan seorang freelancer kepada klien mereka. Sebagai contoh, komunikasi lisan, tulisan, dan kemampuan mendengar atau menyimak. Ketiganya adalah hal yang berbeda sehingga perlu kamu pelajari dengan baik. Misalnya, untuk menyampaikan hal-hal yang kompleks, komunikasi tulisan bisa jadi pilihan karena bisa meminimalkan detail yang terlewat. Maka dari itu, kamu perlu mempelajari teknik menulis yang efektif dan efisien dan juga memahami pesan teks dari klien.
Sementara itu, untuk komunikasi secara lisan, pastikan kamu melakukannya dengan antusias dan juga memperhatikan kecepatan dan volume suara. Carilah referensi di berbagai situs untuk menjadi panduanmu dalam berlatih.
Setelah tahu jenis komunikasi apa saja yang akan kamu lakukan, maka saatnya mengenali klienmu. Nah, seperti apa gaya mereka tentu akan memengaruhi kelangsungan pekerjaanmu ke depan.
Pertama, kamu bisa memulai dengan berkomunikasi secara formal. Kemudian amati bagaimana cara klienmu berkomunikasi. Jika mereka cenderung menggunakan bahasa formal, otomatis kamu juga harus berkomunikasi dengan cara tersebut. Sebaliknya, jika klienmu lebih suka menggunakan komunikasi informal, akan lebih baik jika kamu menyesuaikan dengan menggunakan interaksi yang lebih santai supaya tercipta suasana yang cair.
Strategi komunikasi tidak akan berjalan dengan baik jika kamu tidak bersikap profesional. Sikap profesional akan membuat penilaian klien terhadapmu menjadi baik sehingga timbul rasa percaya terhadapmu. Maka dari itu, cobalah untuk selalu menyelesaikan pekerjaanmu sesuai dengan ketentuan dan juga tenggat waktu yang diberikan. Berikanlah hasil pekerjaan versi maksimal dari yang kamu bisa.
Dalam prosesnya, klien mungkin akan menyampaikan informasi tertentu atau bertanya terkait pekerjaanmu. Saat itu kamu diharuskan untuk responsif supaya terjalin komunikasi yang hidup. Sebab jika kamu terlambat merespons, klien bisa saja enggan meneruskan komunikasi tersebut. Padahal, bisa jadi di balik informasi atau pertanyaan tersebut terselip peluang pekerjaan lainnya untukmu. Contohnya permintaan untuk menambah jumlah pekerjaan yang dibebankan kepadamu dalam satu periode kontrak dengan jaminan tambahan penghasilan. Nah, makin cepat kamu merespons, tentu akan makin menguntungkan buatmu.
Kamu juga berpeluang akan menjumpai beberapa hal yang kurang dimengerti sehingga membuatmu kesulitan menyelesaikan pekerjaan. Lekas tanyakan hal tersebut supaya masalahmu cepat teratasi dan kamu bisa menghasilkan pekerjaan yang maksimal.
Supaya lebih efisien, tanyakan hal-hal yang belum jelas tersebut dalam satu waktu. Artinya kamu perlu membuat list pertanyaan terlebih dahulu sebelum menghubungi klien. Jika tidak demikian, selain memakan waktu kamu juga terkesan tak memahami arahan dari klienmu.
Semisal di kemudian waktu ada revisi dari klien, bersikaplah terbuka untuk menerima masukan tersebut. Komunikasikan kembali ketika hasil revisimu telah selesai supaya mereka tahu dengan segera.
Namun, apabila dari revisi mereka kamu menemukan cara atau hal lain yang lebih tepat, kamu bisa menyampaikannya. Ingat, dalam menyampaikan pendapat, kamu perlu memerhatikan rambu-rambunya. Sampaikanlah dengan baik tanpa terkesan menggurui dan jangan lupa sertakan data atau fakta pendukung.
Well, itulah kiat-kiat yang bisa kamu terapkan saat mulai membangun komunikasi dengan klien. Langkah-langkah di atas bukanlah hal yang sulit untuk kamu jalankan. Namun, dalam prosesnya ini membutuhkan konsistensi untuk bersikap profesional dan kepekaanmu dalam membaca setiap situasi. Teruslah belajar melalui berbagai platform yang tersedia saat ini supaya skill komunikasimu turut meningkat.