Jika kamu saat ini mulai khawatir soal uang, sudah saatnya menemukan penyebabnya. Hal itu mengingat masalah keuangan seringkali membuat orang terus waswas hingga mengalami stres. Sebagai contoh, dalam studi American Psychological Association (APA), menemukan, 72 persen orang Amerika Serikat merasa stres akibat masalah uang, bahkan itu sebelum pandemi COVID-19.
Masalah keuangan pada dasarnya bisa terjadi karena banyak hal. Salah satu yang cukup banyak dirasakan adalah karena kurang penghasilan. Jika kamu merupakan salah satunya, maka segera temukan solusinya. Berikut ini merupakan lima cara mengatasi masalah karena merasa kurang penghasilan.
Pikirkan Kembali Penyebabnya
Coba pikirkan kembali mengapa kamu bisa merasa kurang penghasilan. Apakah karena pendapatanmu tidak mampu menutup biaya kebutuhan hidup sehari-hari atau karena gaya hidup yang terlalu tinggi.
Untuk menemukan jawabannya, kamu bisa mulai dengan rutin membuat catatan pengeluaran bulanan. Pisahkan tiga jenis pengeluaran, yaitu untuk kebutuhan sehari-hari, playing atau rekreasi, dan khusus tabungan atau amal. Selanjutnya, kamu bisa mulai memetakan dan memilih solusi yang tepat berdasarkan hasil evaluasi pengeluaranmu.
Cari Penghasilan Tambahan
Alih-alih terus tenggelam dalam rasa khawatir karena masalah kurang uang, lebih baik kamu segera bergegas mencari penghasilan tambahan dengan melakukan pekerjaan sampingan. Carilah jenis pekerjaan yang sekiranya tidak akan mengganggu pekerjaan utamamu. Lebih baik juga jika pekerjaan tambahan tersebut merupakan hal yang kamu senangi sehingga kamu menikmatinya.
Beberapa pilihan pekerjaan sampingan yang saat ini bisa kamu pertimbangkan antara lain:
- Menjadi guru les atau privat. Tidak harus menyoal akademik, kamu juga bisa menjadi guru privat olahraga dan seni. Kembali lagi, sesuaikan dengan minat dan bakatmu. Setelah itu, carilah informasi mengenai lowongan mengajar di berbagai platform terpercaya.
- Freelance di bidang yang kamu minati. Kamu bisa mencari lowongannya melalui situs khusus freelancer atau lewat koneksi yang ada.
- Berjualan di marketplace. Nah, yang satu ini cocok untuk kamu yang hobi berjualan. Dengan jumlah pengunjung marketplace yang mencapai puluhan juta per hari, itu bisa menjadi ladang cuan bagimu. Syaratnya, kamu harus bisa membaca peta persaingan di marketplace dan menyusun langkah-langkah supaya bisnismu lancar.
Ubah Gaya Hidup
Renungkan bagaimana gaya hidupmu selama ini, apakah sudah sesuai dengan pendapatan yang kamu terima atau justru lebih besar pasak daripada tiang. Mengubah beberapa gaya hidup akan membantumu perlahan keluar dari masalah keuangan, misalnya:
- Membawa bekal makanan daripada pergi ke restoran saat jam makan siang.
- Membawa tumbler saat pergi ke mana pun.
- Naik transportasi umum.
- Menghindari perilaku 'Fear of Missing Out' (FOMO) dengan membatasi penggunaan media sosial.
- Membeli barang saat benar-benar dibutuhkan, bukan karena sedang ada diskon besar-besaran.
- Pikirkan kembali saat kamu tengah berencana untuk melakukan ‘self reward’, apakah memang sudah saatnya. Jika iya, pilih self reward yang tidak akan menjadi beban keuanganmu di masa depan.
Hilangkan Pengeluaran Impulsif
Apakah kamu pernah melihat sesuatu barang di marketplace atau toko secara langsung, lalu tanpa pikir panjang kamu langsung membelinya. Itu dapat dikategorikan sebagai impulsive buying. Pembelian secara tiba-tiba ini dapat merusak anggaran uang yang telah kamu siapkan untuk tiap-tiap pos kebutuhan. Oleh karena itu, segera hentikan kebiasaan ini, misalnya dengan:
- Tidak membawa uang ekstra saat berbelanja.
- Membawa seseorang saat belanja untuk mengingatkanmu supaya tidak melakukan impulsive buying.
- Jangan berbelanja saat sedang emosi. Sebab, saat emosi kadang kita menjadi lebih mudah untuk melampiaskannya dengan membeli apa pun, termasuk barang yang tidak kita butuhkan.
Cari Peluang Karier Baru
Jika ternyata masalahmu bersumber dari gaji yang tak sebanding dengan beban kerja alias underpaid, maka segera cari peluang karier baru yang lebih menjanjikan. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk keluar dari sebuah perusahaan, penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Kamu sudah berusaha meningkatkan performa dan menambah kontribusi tapi tidak ada apresiasi penambahan gaji atau bonus dari perusahaan.
- Tidak ada jenjang karier yang jelas sehingga makin menutup peluang naik gaji.
- Banyak peluang karier di luar yang menjanjikan dan kamu merasa mampu melakoninya.
Di samping itu, terus tingkatkan keterampilan sebagai bekal mendapatkan kesempatan karier yang baru. Saat ini sudah mulai banyak platform daring maupun kelas luring yang bisa kamu ikuti untuk menambah dan mengasah keterampilan. Kuncinya, jangan pernah lelah untuk terus memperbaiki diri dengan belajar.
Jika ternyata masalahmu bersumber dari gaji yang tak sebanding dengan beban kerja alias underpaid, maka segera cari peluang karier baru yang lebih menjanjikan. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk keluar dari sebuah perusahaan, penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Kamu sudah berusaha meningkatkan performa dan menambah kontribusi tapi tidak ada apresiasi penambahan gaji atau bonus dari perusahaan.
- Tidak ada jenjang karier yang jelas sehingga makin menutup peluang naik gaji.
- Banyak peluang karier di luar yang menjanjikan dan kamu merasa mampu melakoninya.
Di samping itu, terus tingkatkan keterampilan sebagai bekal mendapatkan kesempatan karier yang baru. Saat ini sudah mulai banyak platform daring maupun kelas luring yang bisa kamu ikuti untuk menambah dan mengasah keterampilan. Kuncinya, jangan pernah lelah untuk terus memperbaiki diri dengan belajar.