Saat ini mungkin sudah ada ribuan lagu yang kamu dengar. Dari satu genre ke genre lainnya, bisa jadi beberapa di antaranya jadi favoritmu. Namun, tidak ada salahnya untuk menambah list baru. Sebab kini telah hadir beberapa musisi Tanah Air "hidden gems" dengan kreasi musik yang segar dan enak didengar.
Mereka mungkin belum banyak dikenal karena relatif baru atau memilih jalur independen. Akan tetapi konsep bermusik yang unik, keberanian untuk berpadu dengan budaya lokal, dan masih banyak faktor lainnya, membuat karya mereka patut untuk kamu dengarkan.
Nah, inilah lima profil musisi "hidden gems" yang siapa tahu bakal jadi favoritmu.
Lorjhu' sekilas seperti nama kerang khas Madura yang kerap diolah menjadi beberapa masakan. Namun, yang dibahas kali ini adalah Lorjhu' a.k.a Badrus Zeman, si musisi asal Madura. Jika sebelumnya dia bersolo karier, kini Lorjhu' sudah berkembang menjadi sebuah band yang bernaung di label musik indie, Demajors.
Lorjhu' hadir dengan lagu-lagu berbahasa Madura yang mungkin belum banyak terdengar di pasar musik Indonesia. Hampir semua lagu yang dia ciptakan adalah berangkat dari pengalaman pribadinya selama tinggal di Pulau Madura, seperti mudik ke sana atau saat sekadar duduk di tepian pantai kala malam hari. Baginya, Madura tak hanya sekadar menginspirasi, tapi juga tempat pulang yang selalu menenangkan.
Lorjhu' kini sudah merilis satu album dan 9 lagu. Ada nuansa ritme musik tradisional dan sentuhan musik rock modern dalam beberapa lagunya. Pengaruh musik Afrika dan Timur Tengah sedikit banyak juga memengaruhi gaya bermusik Lhorju'. Nah untuk yang jadi favorit sendiri, Malam Pengghir Sereng, Nemor, dan Kembang Koning, adalah tiga di antara lagu-lagu Lorjhu' yang paling sering didengar di platform streaming musik, Spotify.
Kamu pun bisa menikmati lagu-lagu Lhorju' di layanan streaming musik yang ada dan perlahan mulai mengenal indahnya kehidupan di tanah Madura.
Bagi kamu yang suka musik RnB, lagu-lagu RL Klav bisa jadi alternatif untuk kamu dengarkan. RL Klav merupakan duo RnB yang berisikan Keshia Aita sebagai instrumentalist dan Rizkia Larasati sebagai vokalis yang terbentuk sejak 2016 lalu. Keduanya juga sekaligus menjadi pencipta lagu dari tembang-tembang RL Klav. Musik RnB 2000-an berperan sebagai sumber inspirasi mereka.
Di bawah naungan Double Deer Music, RL KLAV pada pertengahan 2022 lalu sukses merilis album perdana yang berjudul POV. Album tersebut menyajikan rangkaian perspektif Keshia maupun Rizkia tentang perjalanan mereka dalam hidup, misalnya pendewasaan, isu sosial, dan juga psikologis.
Beberapa lagu yang sebelumnya telah dirilis sebagai single juga masuk dalam album POV, semisal Rainbow, Another, Crayon Eyes, dan Thankful. Nah, untuk lagu terbarunya sendiri, beberapa juga turut melibatkan musisi lainnya, seperti Pamungkas, Andre Adriaan Rugebregt, dan Luise Najib.
Nuansa African music tampak begitu terasa dari lagu-lagu milik Soulfood. Begitu pun pada single Ain’t No Money It’s Okay dan Mi Say keduanya mengusung konsep Afrobeat.
Lantas siapakah Soulfood?
Soulfood sendiri merupakan trio Soul/R&B asal Bali yang beranggotakan Bam George (gitar), Lyta Lautner (vokal), dan Palel Atmoko (drum). Mereka mengawali karier pada 2016 lalu sebagai musisi kafe, bar, pernikahan, dan beragam acara lain. Saat itu Soulfood masih menyanyikan lagu-lagu musisi lain. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai jenuh dan timbul perasaan untuk menciptakan lagu sendiri. Dari situlah kemudian lahir mini album pertama pada 2020 yang bertajuk It Won’t Over. Album itu menandakan perjalanan perjalanan Soulfood untuk memperdengarkan karya ke penikmat lagu lokal dan internasional.
Dari salah satu lagunya yang paling awal, It Does Make Alright, Lyta Lautner terinspirasi oleh musik Soul/R&B tahun 90-an. Lewat lagu ini Lyta mengungkapkan pengalaman pribadinya yang di dalamnya ada perasaan pesimistis tentang kebimbangan menentukan pilihan atau tidak yakin akan adanya kebaikan dalam hidup. Kemudian pada 2021 lalu, Soulfood juga merilis lagu dengan judul berbahasa Somalia, Pondafine, yang artinya tidak baik-baik saja. Lewat Pondafine Soulfood menyiratkan isu-isu yang terjadi di Tanah Air, seperti korupsi, perusakan lingkungan, dan lain sebagainya.
Ringgo 5 merupakan band pop rock asal Jakarta yang terbentuk pada 2015. Ada Nara Pawaka (Nabil) sebagai Vokalis, Rishad Marciano (Icad) sebagai Guitar, Robert Matthew (Obet) sebagai Bass, Gege Adita (Gege) sebagai Drum, dan Rhein Michael (Rhein) sebagai Guitar. Kelimanya merupakan rekan sekolah yang sebelumnya saling berkompetisi dalam musik tapi pada akhirnya bergabung menjadi sebuah band.
Jika kamu mendengarkan lagu-lagu Ringgo Five, seperti yang berjudul Best Heartbreak atau Promise tampak mengingatkan dengan band asal Australia, 5 Seconds of Summer. Memang, rupanya dalam bermusik Ringgo 5 terpengaruh band-band dunia, seperti 5 Seconds of Summer, All Time Low, One Ok Rock, Muse, The 1975, dan lainnya.
Pada 2017 Ringgo 5 mengeluarkan mini album perdananya bertajuk “Tell Me”. Album ini berisikan 13 lagu dengan lirik full berbahasa Inggris, mulai dari Emotion, Best Heartbreak, Fool 4 You, Promise, hingga Valeria. Berkat album pertamanya itu, Ringgo 5 berkesempatan melakukan tur Eropa di Inggris dan Belanda, Emotion Tour UK and European, pada Mei 2018.
Hingga delapan tahun usianya kini, Ringgo 5 terus eksis dalam bermusik. Terbaru mereka mengeluarkan single ‘She’s Everything (But She’s Not You)’. Lagu ini terinspirasi dari sebuah kutipan yang diunggah oleh band asal amerika COIN di media sosialnya, "I Look For You In Everyone I Meet”. Single ini intinya menyiratkan pesan tentang kebiasaan buruk orang yang membandingkan hubungan mereka yang sekarang dengan yang sebelumnya
Terakhir, musisi hidden gem Tanah Air yang lagunya tak bisa kamu lewatkan adalah Laura Pradipta. Datang dengan konsep Jazz, kecintaan Laura pada musik sudah tumbuh sejak ia berusia tiga tahun. Pada 2015 dia memulai debut profesionalnya sebagai penyanyi Jazz.
Salah satu lagu Laura yang cukup populer dan enak didengar adalah Masa Muda. Bahkan lagu ini juga memiliki versi Jepang, yaitu "Wakai Koro". Lewat lagu Masa Muda, Laura mengajak pendengar untuk menyelami kisah anak muda yang seringkali hanya mementingkan kebahagiaan tanpa memikirkan masa depan. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa masa depanlah yang harus dikejar kendati tak apa sesekali mengenai masa lalu.
Masa Muda menjadi single kedua Laura sepanjang kariernya. Lagu ini memiliki sentuhan city pop yang populer pada era 80-an. Laura pun mengajak para pendengar untuk bernostalgia kembali ke masa itu, tentunya dengan improvisasi yang unik.
Itulah lima musisi hidden gems Indonesia yang karyanya bisa kamu nikmati. Yuk, terus mendukung musisi-musisi terbaik bangsa dengan mendapatkan karya mereka secara resmi baik melalui album fisik maupun layanan streaming digital.