Mengenal Dinda Puspitasari, Fashion Illustrator Muda dengan Karya Penuh Warna

Mengenal Dinda Puspitasari, Fashion Illustrator Muda dengan Karya Penuh Warna

Menurut berbagai riset, seseorang yang rutin melakukan hobi memiliki suasana hati lebih baik dan potensi stres yang lebih rendah. Bahkan dalam berbagai kondisi, hobi yang awalnya dilakukan hanya sebagai rutinitas di luar pekerjaan, justru bisa mendatangkan kesempatan karier baru.

Apakah itu hobi menggambar, fotografi, menulis, mendengarkan musik, travelling, dan masih banyak lagi, jika ditekuni dengan sungguh-sungguh maka bisa menghadirkan berbagai kesempatan. Kuncinya adalah kuasai hobi atau keahlianmu itu sebaik mungkin. Biasanya ini akan lebih mudah karena kita menjalani sebuah hobi atas dasar perasaan suka. Nah bagaimana caranya? Untuk membantumu menguasai hobi atau keahlian berikut ada cara yang bisa kamu terapkan.

 

Lakukan Hobi secara Konsisten

Saat kamu ingin menguasai sebuah hobi, pertama kamu perlu meluangkan waktu untuk berlatih secara rutin. Sisihkan setidaknya satu jam per harinya untuk belajar hal-hal baru dari hobimu. Kamu juga bisa mempertajam keahlian yang sudah kamu kuasai sebelumnya.

Jangan lupa lakukan inovasi supaya kamu tidak bosan. Misalnya dengan berganti tempat atau suasana, mengajak kawan yang memiliki hobi serupa, dan lain sebagainya. Di samping itu, kamu juga bisa membuat jurnal dalam sebuah buku yang mencatat perkembanganmu setiap harinya. Hal itu bisa kamu terapkan untuk memotivasi supaya terus konsisten.

 

Cari Hal-hal yang Perlu Kamu Pelajari Lebih Lanjut

Ketika kamu sudah bisa melatih diri secara rutin, jangan lupa untuk mencari hal-hal yang perlu dipelajari lebih lanjut. Misalnya, jika kamu memiliki hobi menulis, kamu bisa mencari tahu dan menghafalkan berbagai kosakata baru yang akan menambah kaya tulisanmu. Sementara itu, jika kamu menggemari desain, kamu bisa belajar lebih jauh mengenai bagaimana desainmu bisa makin dikenal banyak khalayak.

Pada langkah ini kamu dituntut untuk jeli untuk melihat kemampuan diri sendiri. Sebab, tanpa sadar menilai kemampuan diri sendiri kadang lebih sulit daripada menilai orang lain.

 

Lihat Para Ahli di Bidangnya

Dari berbagai bidang yang kamu gemari, pasti ada satu atau dua sosok yang menjadi role model-mu. Lihatlah bagaimana proses mereka sampai bisa ke tahap sukses seperti sekarang untuk menjadi motivasi.

Meski begitu, kamu tidak perlu meniru jalan hidup mereka 100 persen karena pasti berbeda satu sama lain latar kondisi yang dimiliki. Cukup catat sisi-sisi positif dari mereka yang memungkinkan untuk kamu terapkan. Contohnya keuletan, keberanian, ketekunan, cara melatih mental, dan berbagai trik-trik yang melancarkan jalan mereka ke tangga kesuksesan.

 

Gabung dengan Komunitas

Cara berikutnya kamu bisa bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan hobimu, seperti komunitas menulis, fotografi, dan lain sebagainya. Dengan bergabung ke dalam komunitas, kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang dari berbagai latar belakang dan perspektif sehingga bisa saling bertukar pikiran.

Sebuah komunitas biasanya juga mengadakan berbagai acara untuk menambah ilmu, seperti diskusi, knowledge sharing, workshop, dan masih banyak lagi. Nah, kegiatan positif tersebut bisa rutin kamu ikuti supaya hobimu bisa mendatangkan berbagai manfaat. 

 

Tekun dan Sabar

Kunci terakhir yang harus kamu miliki adalah ketekunan dan kesabaran. Perlu disadari, penguasaan terhadap satu hobi bukanlah sebuah proses yang instan. Akan sangat mustahil hanya dalam satu atau dua minggu menekuninya kamu langsung menjadi mahir dan sukses. Untuk menguasainya kamu mungkin bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun sehingga dibutuhkan ketekunan dan kesabaran.

Seperti halnya kisah J.K. Rowling saat menuliskan novel legendaris Harry Potter. Periode 1991-1996 bisa dikatakan fase tersulit dalam hidup Rowling. Setelah ibunya meninggal, ia mesti berhadapan dengan perceraian dan kehilangan pekerjaan. Ia pun masih harus mengurus anaknya yang masih bayi. Namun, keinginan kuat Rowling untuk menjadi penulis tetap kuat kala itu. Ia tetap konsisten menulis menulis dan berhasil menyelesaikan cerita Harry Potter and the Philosopher's Stone pada 1995.

Meski begitu, saat diajukan ke penerbit cerita Harry Potter sempat ditolak hingga 13 kali karena ceritanya dianggap terlalu sulit dicerna anak-anak. Rowling pun tidak menyerah dan dia tetap sabar hingga akhirnya menemukan titik terang dalam kariernya dua tahun kemudian. Saat itu penerbit Bloomsbury menerbitkan karya Rowling untuk pertama kali. Tak diduga-duga, karya tersebut justru laku keras dan menjadi seri yang selalu ditunggu-tunggu. 

Demikianlah cara-cara yang bisa kamu terapkan untuk menguasai hobi dengan baik. Dalam perjalanannya mungkin akan ada berbagai rintangan yang muncul. Akan tetapi, seperti kata Pahlawan Nasional, Tan Malaka,“ Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk,” mengingatkan kita untuk terus semangat dan tidak menyerah dalam mencapai tujuan.

Kembali ke blog