Mengenal Rumah Produksi melalui Wildan Aji Hisstory Film

Mengenal Rumah Produksi melalui Wildan Aji Hisstory Film

Rumah Produksi Hisstory Films merupakan tempat di mana Wildan Aji bekerja sebagai seorang sinematografer. Tidak hanya bekerja di rumah produksi, ia juga berpartisipasi dalam projek yang bernama Projek Rotasi.

Walaupun berbeda dengan jurusan Arsitek yang diambilnya di Universitas Brawijaya, minatnya dalam produksi film menuntun Wildan kepada karirnya yang sekarang. Langkah pertamanya sendiri dimulai ketika SMA saat ia memilih ekstrakurikuler film. Di kegiatan tersebutlah Wildan Aji mengeksplorasi berbagai hal terkait video dan film. Hingga akhirnya ia menjadi co-founder dari sebuah rumah produksi.

Sebenarnya apa sih rumah produksi itu? Simak selengkapnya di artikel ini ya!

 

Apa itu Rumah Produksi

Rumah produksi atau yang lebih dikenal dengan Production House (PH) merupakan organisasi yang memproduksi konten audio visual, baik itu film, video, maupun iklan. Konten yang diproduksi pun disajikan secara langsung atau melalui broadcasting house. Alur kerja dalam rumah produksi sendiri cenderung berlanjut 24 jam sehari. Selain itu, rumah produksi memiliki ekosistem kerja yang fleksibel serta kreatif sehingga antar pekerja maupun pimpinan saling menghargai dan memahami.

 

Ada Apa di dalam Rumah Produksi

Kembali melihat definisi dari rumah produksi yang merupakan organisasi dan terdiri dari beberapa orang dengan job description serta skill yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut nantinya dikolaborasikan untuk membuat sebuah konten audiovisual. Umumnya rumah produksi sendiri merupakan tim dengan jumlah orang yang sedikit, tidak sebesar studio film. Berikut peran yang terdapat dalam sebuah tim produksi dalam rumah produksi.

 

1. Produser

Produser merupakan seorang pemimpin dalam tim produksi. Alur produksi serta ide yang dieksekusi biasanya berdasarkan keputusan produser. Tidak hanya dalam proses konten, produser juga bertanggung jawab atas setiap anggota dalam timnya. Bahkan produser juga mengatur timeline produksi serta dana yang digunakan.

 

2. Director

Peran yang satu ini memiliki tugas dalam proses syuting agar tetap terarah. Ia yang bekerja langsung dengan logistik, teknisi, serta artis. Arahan yang diberikan ditujukan agar konten yang diproduksi sesuai dengan ide dan cerita yang telah dibuat. Biasanya director merupakan orang yang powerful serta tegas dalam melaksanakan tugasnya.

 

3. Scriptwriter

Scriptwriter memiliki peran menulis dialog untuk tokoh yang berperan dalam syuting. Tidak hanya dialog, scriptwriter juga harus dapat menggambarkan situasi dan suasana yang terjadi dalam cerita sehingga aktor serta tim dapat memahami bagaimana jalan cerita akan ditampilkan/ Dengan begitu video yang dihasilkan tidak kaku dan penonton akan mudah memahami jalannya cerita.

 

4. Production Designer

Peran production designer dalam produksi konten yaitu mengubah skrip menjadi visual dalam bentuk storyboard. Visual tersebut menggambarkan rangkaian sketsa tiap adegannya. Hal ini ditujukan untuk membantu jalannya syuting dari satu adegan ke adegan lainnya.

 

5. Costume Designer

Inilah salah satu peran yang membantu para tokoh dalam film terlihat menonjol. Costume Designer merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas kostum para aktor. Mulai dari perencanaan kostum di setiap adegan hingga yang mengurus kostum saat syuting.

 

6. Art Director

Pengarah artistik merupakan salah satu peran penting dalam produksi film. Mereka yang mengurus properti serta dekorasi lokasi syuting. Hal ini penting agar alur cerita yang telah dibuat dapat tervisualisasikan saat syuting.

 

7. Cinematographer

Cinematographer merupakan seseorang yang menjadi pemimpin arahan dalam tim kamera. Mulai dari pengambilan gambar hingga sudut pandang tiap adegan.

 

8. Editor

Setelah proses syuting selesai, potongan-potongan adegan tersebut nantinya akan disatukan dan dievaluasi kembali. Di sini, editor berperan untuk memperhalus serta memperbaiki apa saja yang perlu dan tidak perlu dalam film.

Selain membahas peran di atas, kita juga akan melihat bagaimana proses kerja rumah produksi dalam membuat konten audiovisual. Mulai dari ide hingga pemasaran konten.

Berikut tahapan dalam proses membuat konten audio visual:

  • Brainstorming ide dalam membuat konten (terdiri dari storyboarding)
  • Scripting
  • Talent acquisition
  • Perencanaan serta Logistik
  • Post Production
  • Pemasaran

 

Kategori Rumah Produksi

Rumah produksi sendiri memiliki beberapa jenis yang membedakan satu sama lainnya. Walaupun sama-sama bekerja dalam bidang konten audio visual namun biasanya mereka memiliki tujuan yang membedakan rumah produksi tersebut. Berikut tiga kategori rumah produksi beserta perbedaannya!

 

Agensi

Sebagian besar agensi Production House tidak memproduksi program itu sendiri, tetapi menjadi perantara melalui penerbit lain. Biasanya agensi memiliki kontrak dengan stasiun televisi serta media lain. Walaupun begitu agensi tidak memproduksi produknya sendiri, ia bekerja sama dengan rumah produksi. Agensi juga bekerja sama dengan perusahaan iklan untuk penayangan iklan. Biasanya agar dapat tayang di agensi tersebut, perusahaan tidak hanya bekerja sama tetapi juga memberi sponsor.

 

Rumah Produksi

Production House (PH) atau perusahaan produksi adalah perusahaan yang fokus utamanya memproduksi konten dalam bentuk media audiovisual seperti iklan, film, atau web series. Dalam industri periklanan, perusahaan produksi bertindak sebagai pelaksana ide-ide agensi iklan.

Dengan kata lain, agensi iklan tidak membuat iklannya sendiri, melainkan meminta perusahaan produksi untuk mengeksekusinya. Semua kegiatan yang berkaitan dengan masalah teknis mulai dari pencarian kru, profesi, lokasi, dll menjadi tanggung jawab perusahaan produksi.

 

Studio Film

Istilah studio diciptakan pada Zaman Keemasan Hollywood di tahun 1920-an dan 1950-an. Studio film besar memiliki beberapa perusahaan produksi dan fasilitas yang digunakan untuk membuat film. Studio film berbeda dengan perusahaan produksi yang fokus pada produksi, mereka fokus pada proses pengembangan kreatif (creative development), kekayaan intelektual, pembuatan skenario / akuisisi, pembiayaan film, promosi, dan distribusi film. Dari sudut pandang bisnis, ruang lingkup pekerjaan di studio film sebenarnya lebih luas daripada ruang lingkup pekerjaan di perusahaan produksi.

Sekarang kamu sudah tahu bahwa karir di dunia perfilman cukup luas. Kamu bisa menjadi sinematografi, penulis skrip, atau bahkan pengarah artistik. Kalau kamu sendiri, tertarik bekerja di agensi, rumah produksi independen atau studio film?

Untuk belajar dan mengenal lebih dalam terkait sinematografi film, kamu bisa mendengarkan podcast Wildan Aji hanya di Karena Podcast!

Kembali ke blog