Keputusan menjadi ilustrator penuh waktu jadi tantangan tersendiri bagi Michelle Sherrina a.k.a Sherchle. Jika sebelumnya ia adalah pekerja kantoran yang biasa pulang jam 8 malam, saat menjadi freelancer Sherchle seringnya hanya bekerja dari rumah. Alhasil, dia kerap disangka menganggur. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah dia mengerjakan komisi dan proyek “kerajaan merchandise-nya.”
Meski menghadapi stigma tersebut, Sherchle menganggapnya sebagai persoalan komunikasi saja. Ia terus berkarya sembari membuktikan bahwa pilihannya adalah jalan yang tepat. Sebab, bagi perempuan asal Jakarta itu menjadi freelance illustrator penuh waktu terasa seperti terbebaskan. Dia bebas memilih proyek yang ingin dia kerjakan, kapan, dan di mana pengerjaannya. Sherchle juga terbebas dari biaya transportasi dan bisa menyimpan lebih banyak waktu yang biasa dihabiskan untuk perjalanan.
Ketika 100% terjun di dunia kreatif, Sherchle mem-branding dirinya sebagai “Si ilustrator yang bikin ngakak.” Wajar saja, dalam berbagai ilustrasinya dia kerap mengeluarkan sentilan-sentilan humor yang dekat dengan kehidupan sehari-sehari sehingga bisa menyentil para pembaca. Misalnya dalam karya berikut, umum terjadi dialami oleh pekerja kantoran.
Ia juga acap kali memproduksi stiker yang merupakan plesetan dari figur atau brand tertentu. Lagu Whitney Houston ini salah satu contohnya.
Atau stiker boy group asal Korea Selatan ini.
Inspirasi dalam karya Sherchle memang tak muluk-muluk. Lulusan Desain Grafis itu seringkali terinspirasi dari kultur pop sampai barang-barang di pasar swalayan. Selain itu, salah satu hal yang selalu berhasil membuat semangat adalah passion atau semangat yang dimiliki orang lain. Motivasinya sering meningkat ketika melihat karya seni atau ilustrasi yang luar biasa.
Perjalanan Sherchle menjadi ilustrator tidak lepas dari energi positif orang-orang di sekitarnya. Respons baik terhadap karyanya hingga berbagai barang yang perlahan terjual membuat lulusan Binus itu sadar bahwa seni adalah kekuatannya.
Di samping itu, campur tangan temannya juga berperan dalam mengantar Shercle mengembangkan usaha pribadinya. Hal itu bermula ketika dia diajak temannya untuk berbagi booth di sebuah bazar di universitas. Dia menjual beberapa stiker dan pin. Tak disangka produk Sherchle mendapatkan respons positif sehingga mendorongnya untuk mengikuti lebih banyak bazaar. Sejak saat itu, dia mulai menerima pesanan online dan mendirikan toko di marketplace lokal serta menyediakan stok offline.
Merintis bisnis pribadi di tengah kesibukan harian di kantor utama, membuat Sherchle harus benar-benar mampu mengatur manajemen waktu. Situasi pekerjaan ganda membuatnya tak memiliki waktu istirahat yang cukup karena harus segera mengemas pesanan atau memproduksi barang baru setelah pulang kerja jam 8 malam.
Seiring berjalannya waktu, Sherchle lantas melihat, selama 2,5 tahun bisnisnya berjalan ternyata itu cukup untuk menghidupinya. Dia pun berani memutuskan resign dari kantor yang sudah menaunginya selama 4,5 tahun. Tentu keputusannya itu bukan tanpa persiapan yang matang. Selama bekerja sebagai ilustrator di creative agency, Sherchle juga sudah menuliskan dan memikirkan berbagai konsep mengenai proyek ilustrasi di masa depan.
Walau begitu, pilihan untuk bekerja mandiri juga ada konsekuensinya. Sherchle harus belajar banyak hal supaya bisnisnya berkembang, seperti mempelajari kontrak, manajemen, copywriting, etika kerja, dan komunikasi bisnis, dalam hal ini lebih ke cara bernegosiasi. Ia juga harus mulai jeli menerima tawaran kerja dari klien. Awalnya dia merasa sulit untuk menyesuaikan diri karena dia merupakan pribadi yang cenderung introvert. Tapi menurutnya, semua usaha itu akan berguna dalam mengantisipasi berbagai masalah ke depannya.
Sejauh ini, proyek dengan GIPHY jadi salah satu kebanggaan Sherchle. Kala itu dia mendapatkan komisi untuk membuat beberapa set stiker animasi GIF yang diunggah di situs web dan Instagram Stories GHIPY. Ke depannya, dia berharap bisa berkolaborasi dengan brand atau figur ternama sembari terus mengembangkan “kerajaan merchandisenya.”
Bagi Sherchle, bidang ilustrasi yang dia tekuni saat ini memiliki cukup banyak peluang. Dari mulai tawaran hingga jumlah pekerja, semua cukup meyakinkan. Bahkan dia selalu merasa beruntung setiap mendapatkan tawaran pekerjaan baik lokal maupun internasional.
Meski begitu, sebagai pekerja lepas Sherchle menggarisbawahi pentingnya bersabar dalam menjalani setiap proses. Oleh karena, terkadang hal-hal yang diharapkan terjadi tidak terjadi secepat yang diharapkan. Tetapi selama tekun melakoninya, semua bakal terjadi.