Papermoon Puppet Theatre, Pertunjukan Boneka Wayang Kertas Asal Yogyakarta yang Mendunia

Papermoon Puppet Theatre, Pertunjukan Boneka Wayang Kertas Asal Yogyakarta yang Mendunia

Masih ingat salah satu adegan di film Ada Apa Dengan Cinta 2 saat Rangga mengajak Cinta menonton pertunjukan teater boneka di Yogyakarta? Keduanya begitu menghayati cerita sepasang boneka yang tengah bersedih karena harus berpisah satu sama lain. Bisa jadi itu seperti terkait dengan apa yang dialami Cinta dan Rangga sehingga mereka begitu meresapinya. Jika kamu mengingatnya mungkin akan sedikit membantu membayangkan pertunjukan tersebut. Namun jika tidak, itu tak masalah karena kami akan mengulasnya di sini.

Teater yang dimaksud adalah Papermoon Puppet Theatre, sebuah pergelaran boneka wayang dari bahan baku utama kertas. Teater yang berbasis di Yogyakarta ini pertama kali didirikan pada 2006 oleh seorang Co-Artistic Director, Maria Tri Sulistyani, atau yang akrab disapa Ria. Dalam proses pengembangannya dia berkolaborasi dengan suaminya yang merupakan seniman visual dan desainer boneka Papermoon, Iwan Effendi, serta sekelompok dalang, seperti Anton Fajri, Pambo Priyojati, Beni Sanjaya, Muhammad Alhaq, dan Hardiansyah Yoga.

Papermoon Puppet Theatre didirikan atas dasar kepercayaan Ria bahwa apapun bisa menjadi hidup. Setiap ciptaan, setiap objek, dan setiap hal di dunia menyimpan kehidupan di suatu tempat di dalamnya. Dengan pertunjukan yang ditampilkan, Papermoon Puppet Theatre berharap dapat menghidupkan hal-hal tersebut.

Saat awal didirikan, studio Papermoon Puppet Theatre sempat roboh terkena gempa Yogyakarta. Meski begitu mereka tetap beraktivitas dengan mendirikan tenda darurat yang diperuntukan untuk bermain dan belajar anak-anak korban gempa. Sesekali Papermoon mengadakan pertunjukan boneka untuk menghibur anak-anak yang berduka karena gempa.

Setelah situasi kembali normal, para seniman Papermoon Puppet Theatre melanjutkan aktivitas di sebuah studio yang terletak di Bantul, Yogyakarta. Mereka aktif dalam beberapa kegiatan, seperti:

  • Menampilkan pertunjukan wayang orisinal dengan tema kontemporer;
  • membuat instalasi dan pameran seni rupa;
  • menggelar lokakarya untuk segala usia tentang wayang dan pembuatan pertunjukan; dan
  • memproduksi Pesta Boneka, sebuah puppet biennale internasional.

Mengutip dari Instagram resminya, teater ini tidak mengadakan pertunjukan secara rutin. Mereka hanya mengadakan pertunjukan pada tanggal tertentu yang dipublikasikan di akun media sosial mereka. Seperti yang terbaru adalah Maracosa, pergelaran sinematik yang mengangkat tema mengenai batik di Indonesia.

Selanjutnya, apakah kamu bisa mengunjungi studio Papermoon Puppet Theatre? Tempat tersebut tidak dibuka untuk publik setiap saat. Sebab studio dianggap sebagai dapur tempat semua karya Papermoon Puppet Theatre dibuat sehingga ada kalanya para seniman membutuhkan tempat yang tenang untuk berkonsentrasi membuat karya. Walau begitu, ada kalanya mereka menggelar “Papermoon Buka Studio”, yang membuat publik bisa berkunjung dan berbincang panjang dengan para seniman yang terlibat.

Di samping itu, ada cara lain untuk berkunjung ke Papermoon Puppet Theatre, yaitu dengan menginap di Papermoon Residency yang terletak tidak jauh dari studio. Kamu bisa melakukan reservasi terlebih dahulu karena hanya tersedia empat kamar untuk pengunjung.

Selama lebih dari 16 tahun berdiri, Papermoon tidak hanya aktif berkarya di dalam negeri, tapi juga telah mengadakan tur ke lebih dari 10 negara. Mereka berhasil memukau audiens dari Jepang, Australia hingga Amerika Serikat. Di samping itu, pada 2008 mereka pertama kali meluncurkan Pesta Boneka, sebuah puppet biennale internasional yang menyambut para dalang dari seluruh dunia untuk datang ke Yogyakarta. Di sana mereka berbagi karya dalam lingkungan komunitas.

Itulah informasi mengenai Papermoon Puppet Theatre yang telah mendunia. Supaya tidak terlewatkan pertunjukan terbaru mereka, kamu bisa mengunjungi situs papermoonpuppet.com atau melihat langsung media sosial mereka.

Kembali ke blog