Kampanye tak melulu soal politik. Kini, banyak anak muda yang berani berpendapat melalui kampanye di berbagai bidang. Salah satu contoh terpopuler adalah kisah remaja asal Swedia, Greta Thunberg, yang lantang menyuarakan keprihatinan akan masalah lingkungan.
Thunberg memulai kampanye pada 2018 lalu dengan membolos sekolah berhari-hari untuk berdemonstrasi di depan gedung parlemen Swedia. Ia meminta pemerintah Swedia mengambil tindakan atas bahaya perubahan iklim. Tindakan berani Thunberg kemudian menginspirasi lebih dari 1,4 juta anak muda di 300 kota di seluruh dunia untuk bergabung dengannya menyoroti masalah perubahan iklim dan pemanasan global pada tahun 2019.
Tidak hanya kisah Thunberg, masih banyak muda-mudi lainnya yang berhasil menggebrak dunia melalui kampanye. Ada yang menyinggung soal kemanusiaan, ekonomi, pendidikan, satwa, dan masih banyak lagi.
Jika kamu menjadi satu dari sekian anak muda yang tergerak memulai kampanye di bidang tertentu, penting untuk tahu serba-serbi hingga rahasia kesuksesannya. Lebih lengkapnya, simak ulasan berikut untuk bekal kampanye pertamamu.
Apa Itu Kampanye?
Rogers dan Storey, dalam bukunya Communication Campaign. mengartikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi terencana yang bertujuan menciptakan efek tertentu pada masyarakat luas dan dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Seluruh kegiatan kampanye dilandasi prinsip persuasi dengan mengajak atau mendorong publik untuk menerima dan melakukan sesuatu secara sukarela.
Sebagai contoh dalam kampanye yang dilakukan Thunberg, ada pesan komunikasi yang sudah jelas, yakni dampak masalah perubahan iklim. Terlebih saat itu usia Thunberg baru 16 tahun, keberanian dan kepeduliannya kemudian mendorong jutaan anak muda di seluruh dunia tergerak untuk melakukan aksi serupa secara sukarela. Mereka bergerak dengan satu gagasan bahwa perubahan iklim kelak akan dirasakan oleh penduduk dunia dari segala usia sehingga sebisa mungkin harus dicegah dari sekarang.
Faktor Pendorong Keberhasilan Kampanye
Terdapat beberapa faktor yang mendorong keberhasilan sebuah kampanye, di antaranya:
- Memiliki pesan atau ide yang kuat dengan didasarkan pada latar belakang yang jelas.
- Berdampak kepada masyarakat luas.
- Campaign maker menunjukkan kegigihan atau tekad dalam mencapai tujuan yang ditentukan.
- Menggunakan sarana atau media yang kreatif dalam menyalurkan kampanye.
- Dilakukan secara berkelanjutan.
Dampak Kampanye pada Masyarakat Luas
Beberapa kampanye telah berhasil membawa dampak bagi masyarakat luas, apa saja?
Pada 2017 lalu boy group BTS berkolaborasi dengan UNICEF mengkampanyekan "Love Myself" sebagai gerakan untuk memerangi kekerasan, pelecehan, dan intimidasi, serta mempromosikan kepercayaan diri pada anak muda. BTS berharap, pesan “Love Myself” dapat terus disebarkan supaya bisa berpengaruh positif bagi kehidupan semua orang.
Kampanye tersebut menggunakan sarana yang cukup luas dalam menyebarkan pesan kampanyenya, misalnya melalui tagar di media sosial, penjualan pernak-pernik, dan tur musik dunia BTS pada 2018-2019. Menurut analisis UNICEF, kampanye “Love Myself” telah menghasilkan hampir lima juta tweet dan lebih dari 50 juta tindakan, seperti likes, retweet, reply, dan komentar. Di samping itu, stan untuk “Love Myself” juga telah berdiri di berbagai penjuru dunia seperti di Korea Selatan, Amerika Serikat, Hong Kong, Thailand, dan Inggris.
UNICEF kemudian akan menggunakan seluruh uang yang terkumpul dari kampanye tersebut untuk berbagai program penghentian kekerasan di kalangan anak muda.
Beberapa perusahaan besar, seperti Starbucks dan KFC yang ada di Indonesia, telah menginisiasi kampanye #NoPlasticStraws dengan tidak lagi menyediakan sedotan plastik untuk pengunjung mereka. Kampanye tersebut dilatarbelakangi oleh temuan banyaknya sampah plastik yang mencemari lingkungan, utamanya di kawasan perairan. Sampah yang tercemar kemudian mengancam kehidupan di lautan, misalnya beberapa penyu yang ditemukan mati akibat makan plastik.
Oleh karena itu, Starbucks pada 2020 lalu secara bertahap mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas. Melalui kampanye tersebut, diperkirakan lebih dari 30 juta sedotan plastik akan berkurang per tahunnya.
Sementara itu, KFC telah lebih dulu memulai kampanye ini, tepatnya pada 2017. KFC secara bertahap menghilangkan sedotan plastik di gerai-gerai mereka.
Tidak hanya dua perusahaan tersebut, kini telah banyak gerai atau restoran yang menghilangkan sedotan plastik untuk pendamping minuman mereka. Sedotan kertas menjadi alternatif yang dipilih sebagai pengganti sedotan plastik.
Well, Itu dia serba-serbi kampanye dan dampak besar yang dihasilkan di berbagai aspek kehidupan. Apakah kamu sudah mulai tergerak untuk menjadi campaign maker? Jangan lupa ikuti tips di atas!