Teknik-teknik Penulisan Cerita yang Wajib Pemula Tahu

Teknik-teknik Penulisan Cerita yang Wajib Pemula Tahu

Pada dasarnya setiap jenis tulisan memiliki teknik penyusunannya masing-masing. Baik tulisan fiksi, deskripsi, ilmiah, dan lainnya, semua punya metodenya sendiri. Termasuk juga penulisan cerita, jenis ini hadir dengan karakter khusus yang terlihat dari unsur intrinsik dan juga teknik penulisannya. Memang sejauh ini sudah ada sederet teknik menulis cerita yang dikembangkan untuk membuat sebuah karya jadi menarik dibaca.

Namun, sebelum membahas langsung tekniknya, perlu dipahami dulu dasar-dasar dalam penulisan cerita. Nah, mendefinisikan penulisan cerita sendiri sebenarnya gampang-gampang susah. Karena, dari sudut pandang satu orang dan lainnya akan berbeda, semisal antara novelis, cerpenis, komikus, dan lain sebagainya. Meski begitu, satu hal yang sama, penulisan cerita secara umum merupakan proses menyusun bahasa menjadi narasi konkret dengan tujuan menciptakan pengalaman berimajinasi sekaya mungkin, tapi tetap dapat dipercaya.

Guna mampu membentuk sebuah narasi yang konkret, penulis akan menyatukan karakter yang mereka ciptakan dengan sebuah plot. Dalam menyampaikan plot tersebut penulis menggunakan bahasa dan pilihan diksi yang sedemikian rupa sehingga membuat pembaca seolah-olah berada dalam cerita.

Pada praktiknya, penyampaian plot sendiri ada banyak tekniknya. Semua tak serta merta linear dari latar belakang, puncak konflik, hingga resolusinya. Tapi penulis bisa memulai dari mana saja kisah mereka demi membuat cerita yang tidak menjemukan. Di samping itu, memunculkan twist juga bisa menjadi trik penulis cerita untuk mengikat pembaca. Twist bisa menyentak pembaca dan membuat mereka kembali mencari detail atau petunjuk cerita.

Nah supaya makin jelas, berikut ini teknis-teknis penulisan cerita yang telah Karena rangkum untuk membantumu bertransformasi menjadi penulis andal.

 

  • Backstory
  • Sesuai dengan namanya, teknik backstory dibuat dengan menampilkan latar belakang tokoh. Dengan memberikan detail masa lalu yang relevan, penulis memberikan konteks untuk konflik atau hubungan tertentu dalam cerita. Hal itu bisa berupa motif, masa lalu, atau pengalaman yang kemudian membuat pembaca memahami keputusan maupun tindakan yang diambil seorang tokoh.

    Backstory termasuk teknik menulis cerita yang umum digunakan. Meski begitu, pengaturan porsinya pun harus dipikirkan matang-matang. Jangan sampai justru kebanyakan latar belakang sehingga menghambat laju cerita atau bahkan malah mengaburkan inti dari cerita tersebut.

     

  • Deus ex Machina
  • Teknik bercerita Deus Ex Machina menghadirkan plot-plot tak terduga yang terjadi di luar kendali protagonis. Dari kejutan tersebut seringkali menjadi jalan bagi penulis untuk menyelesaikan konflik cerita. Hal itu misalnya dengan membuat peristiwa khusus untuk membunuh tokoh utama. Di samping itu juga bisa memunculkan twist yang kurang masuk akal, seperti tiba-tiba tokoh protagonis memiliki saudara kembar yang telah lama hilang. Saudaranya itulah yang akan balas dendam ke tokoh antagonis.

    Cara Deus Ex Machina menyelesaikan konflik kadang memicu pro dan kontra. Alih-alih memberikan penguatan kepada karakter protagonis, penulis memutuskan untuk mengganggu perjalanannya dengan peristiwa atau tokoh lain. Meski begitu, teknik ini tetap sering jadi favorit untuk penulisan cerita fantasi atau yang mengandung unsur magis.

     

  • Foreshadowing
  • Kadang, dari beberapa cerita yang kamu baca, di awal ada beberapa petunjuk dari penulis yang membuatmu bisa menebak-nebak jalannya cerita. Teknik penulisan tersebut biasa disebut dengan foreshadowing. Ini sangat lazim digunakan dalam penulisan cerita fiksi.

    Saat menggunakan teknik ini, kamu tidak boleh terlalu banyak menyiratkan pertanda bagi pembaca karena ceritamu akan mudah ditebak dan lantas ditinggalkan. Prinsipnya, tahan informasi yang krusial sampai di waktu yang tepat. Cara itu akan meningkatkan ketegangan dalam ceritamu.

    Setelah kamu mengeluarkan informasi pamungkas, jangan berhenti sampai di situ. Sebab, pembaca akan terus menunggu jalan cerita yang lebih baik dan kuat. Mereka akan terus mencari twist apa lagi yang akan kamu keluarkan. Maka dari itu, perlu penyusunan yang solid ketika kamu memutuskan untuk menggunakan teknik foreshadowing.

     

  • In Media Res
  • Sesuai namanya yang berarti, in the middle of things, ini adalah teknik menulis cerita yang plotnya dimulai dari tengah. Cara ini dilakukan penulis untuk membuat pembaca langsung terjun ke dalam konflik cerita. Nah, umumnya teknik ini biasa digunakan pada alur maju mundur.

    Teknik In Media Res mampu membangkitkan rasa penasaran pembaca karena sudah diawali dengan kejadian menarik. Pembaca terus mencari tahu alternatif solusi yang akan disajikan penulis pada ceritanya.

     

  • Red Herring
  • Teknik mengecoh pembaca juga seringkali terjadi dalam penulisan cerita. Hal itu biasa disebut dengan metode red herring. Melalui teknik ini penulis menampilkan petunjuk yang salah di awal cerita supaya pembaca terkecoh.

    Apa tujuannya? Teknik red herring akan mengalihkan pembaca dari fakta yang sebenarnya. Barulah pada pertengahan cerita, penulis akan mengeluarkan kejutan atau twist yang mengagetkan pembaca. Sebagai contoh, kamu mungkin beberapa kali menjumpai seorang tokoh yang cukup mencurigakan dari awal, padahal dia sebenarnya bukan biang masalah dari cerita.

    Ketika menggunakan ini, pastikan jangan terlalu banyak menggunakan kecohan. Karena jika terlalu banyak pembaca bisa saja merasa lelah karena sudah merasa hilang kepercayaan dengan ceritamu.

     

    Nah, itulah A to Z mengenai teknik penulisan cerita yang perlu kamu ketahui. Kamu bisa menggunakan teknik apa saja yang paling sesuai dengan karakter atau plot yang kamu susun. Namun perlu untuk digarisbawahi, inti dari penulisan cerita adalah untuk menciptakan dunia, karakter, dan peristiwa yang seakan-akan nyata. Ketika sebuah cerita diceritakan dengan baik dan bermakna, pembaca otomatis akan terbawa ke dunia buatan penulis sendiri. Di sanalah penulis dapat menghibur atau bahkan membangkitkan emosi pembaca.

    Kembali ke blog