Berbisnis dengan teman punya suka dukanya tersendiri. Namun, Ria Sarwono dan Carline Darjanto dari COTTONINK membuktikan bahwa urusan persahabatan dan profesional bisa dijalani bersama dengan visi yang sama.
Brand COTTONINK yang lahir dari tangan dingin Ria Sarwono dan Carline Darjanto merupakan salah satu pelopor label fashion lokal, lebih dari satu dekade silam. Dengan modal awal Rp 500.000,- dari masing-masing kantong, hari ini, sebelas tahun kemudian, mereka berhasil meraih omset ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Di antara para pelopor label fashion lokal, hadir Ria Sarwono dan Carline Darjanto memberi warna baru dengan label fashion yang mereka beri nama COTTON INK. Siapa sangka, dengan modal awal Rp 500.000,- dari masing-masing kantong, hari ini, sebelas tahun kemudian, mereka berhasil meraih omset ratusan juta rupiah.
Awalnya, brand mereka populer di di jejaring online. Kini, mereka telah membuka toko offline di beberapa mall terbesar di Jakarta.
Kini, keduanya membagikan tips berbisnis bersama teman yang bisa kamu ikuti. Yuk, simak dan teladani kisahnya!
1. Mulai dari Hal yang Sama-sama Kamu Sukai
Pada tahun 2009, ketika presiden Barrack Obama dinobatkan sebagai presiden Amerika, Ria dan Carline adalah termasuk orang yang terpukau oleh reputasi dan kharismanya. Kekaguman itu mendorong mereka untuk membuat kaus dengan potret Obama sebanyak 24 potong dan menjualnya di Facebook.
Modal yang dibutuhkan saat itu adalah Rp 1.000.000, didapatkan Ria dan Carline dari orang tua masing-masing sebesar Rp 500.000,-. Tidak disangka, penjualan mereka disambut antusias oleh teman-temannya sehingga keduanya kembali memproduksi barang. Pelajarannya, memproduksi dan menjual barang yang kamu sukai bisa membuat kamu lebih semangat.
2. Jeli Melihat Peluang
Singkat cerita, setelah berhasil menjual kaos, Ria dan Carline memproduksi syal yang juga bisa dibuat menjadi cardigan atau sekadar sebagai pemanis penampilan. Hasil produksi ini terjual ludes dalam waktu singkat. Padahal, lini penjualan yang mereka pilih hanya seputar Facebook dan Blogspot yang sedang ramai digunakan untuk memajang Outfit Of The Day.
Melihat adanya peluang, mereka mulai mendaftarkan labelnya ke Brightspot Market, acara tahunan bergengsi yang melibatkan para pelaku kreatif tanah air. Dari sana, perjalanan Ria dan Carline terus menanjak. Hasil penjualan yang semula berkisar di angka lima juta melonjak hingga lima puluh juta rupiah!
3. Fokus Berbisnis pada Waktunya
Saat itu, Ria yang memiliki pekerjaan utama sebagai pengajar piano untuk anak-anak dan Carline yang berkecimpung di industri tekstil memutuskan untuk berhenti dan fokus mengejar bisnisnya. Hingga kini, brand mereka sangat populer di kalangan pembeli daring. Bukan hanya itu, mereka juga berhasil membuka toko di Plaza Senayan, Pondok Indah Mall, Kota Kasablanka, dan Senayan City.
Mereka telah membuktikan bahwa keputusannya saat itu untuk berhenti dari pekerjaan dan fokus berbisnis merupakan keputusan yang tepat.
4. Membangun Komunikasi yang Sehat
Ujian persahabatan Ria dan Carline justru hadir sebagai tantangan yang sangat personal. Tidak terhitung lagi berapa kali mereka beradu pendapat. Percekcokan lumayan serius yang membuat keduanya justru lebih memahami satu sama lain.
Ria mengakui, meski Carline kerap bersikap blak-blakan, apa yang disampaikan Carline sebetulnya membangun. Carline pun tak segan meminta maaf apabila caranya menyampaikan sesuatu telah melukai Ria.
Hal-hal semacam itu menguji persahabatan sekaligus kekompakan mereka dalam berbisnis. Pada akhirnya, mereka sadar selama masih memiliki satu sama lain, mereka akan baik-baik saja. Ria menyimpulkan bahwa komunikasi adalah salah satu elemen terpenting dalam hampir semua relasi, tidak terkecuali relasi bisnis.
Bagi Ria dan Carline, mereka harus bisa menghormati partner bisnis seperti teman seperjalanan; sebab mereka akan selalu saling membutuhkan.
5. Memiliki Idealisme yang Sama
Dalam membangun brand, Carline dan Ria sama-sama mencari nyawa yang tepat untuk dihembuskan pada COTTON INK. Mereka membuat konten Youtube sampai majalah. Model-model yang mereka pilih tidak semuanya model professional berbadan ideal, melainkan model-model yang merepresentasikan ragam bentuh tubuh dan kecantikan.
Tujuannya supaya customer mereka dapat merasa relate dengan pesan yang mereka bangun melalui COTTON INK. Dengan idealisme yang sama dan bertujuan baik, imej brand bisa lebih kuat.
6. Disiplin
Ria masih ingat bagaimana penolakan yang diterimanya dari kampus idaman kemudian memaksanya untuk selalu melakukan yang terbaik. Hari itu, ayahnya berpesan untuk melanjutkan kuliah, meski gagal diterima di kampus favorit. Dari situ, Ria bertekad untuk lebih serius membangun karirnya untuk masa depan. Ayahnya percaya bahwa perkuliahan mampu membuatnya lebih disiplin, hal tersebut kemudian disetujui oleh Ria dan dirasakan sendiri manfaatnya.
Hingga kini, kedisiplinan jadi kunci yang diterapkan oleh Ria dan Carline dalam menjalankan bisnisnya. Berkat disiplin, mereka bisa tetap konsisten dengan hasil pekerjaannya. Ria mengingatkan bahwa memiliki rencana itu baik. Tetapi, mengaktualisasikan rencana tersebut jauh lebih baik. Kemudian, kita harus konsisten dengan rencana tersebut, supaya imej di benak konsumen dikenal dengan kuat.
7. Manajemen Krisis yang Baik
Menghadapi masa kritis selama pandemik, Ria dan Carline setuju untuk menunda pembukaan toko terbaru mereka. Mereka juga memprioritaskan mana saja pengeluaran besar yang harus didahulukan, mana yang bisa dicicil. Prinsipnya, cash flow over profit.
Mereka juga mengalihkan fokus penjualan mereka ke lini daring dan mengurangi jumlah produksi. Keduanya percaya bahwa banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari krisis ini, apabila kita bersedia merenungkan berkah-berkah sederhana yang kita terima.
Di tengah pandemi seperti ini, Ria dan Carline mengaku memanfaatkan perkembangan tekonologi semaksimal mungkin jadi kunci bertahan. Banyak hal bisa dimanfaatkan dalam Instagram, seperti polling, misalnya.
Hingga saat ini, Ria dan Carline masih turun tangan untuk urusan konten, atau relasi dengan konsumen. Sebab mereka percaya, sejauh ini, hanya mereka berdua yang paling memahami identitas autentik dari COTTON INK.
Itulah tips berbisnis bersama teman yang bisa dipelajari dari perjalanan Ria Sarwono dan Carline Darjanto selama menjalankan COTTON INK. Apa hal yang akan kamu terapkan terlebih dahulu di sini?