Merintis bisnis bersama teman sepergaulan biasanya terasa lebih mudah dan menjanjikan. Sebab, kamu telah mengenal karakter dan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Hal tersebutlah yang membuatmu mungkin merasa lebih mudah dan nyaman untuk menyatukan visi serta misi dalam berbisnis.
Namun, perlu diingat, tidak ada jaminan semua bisnis yang dibangun dengan teman dekat akan berujung sukses. Dalam beberapa kondisi, itu justru bisa menjadi bumerang karena urusan pribadi dan bisnis tercampur aduk. Jika sudah demikian, selain kelangsungan bisnis, jalannya persahabatan juga bisa terancam.
Untuk itu, sebelum memulai bisnis dengan teman, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, mulai dari persiapan hingga kelangsungannya nanti. Nah, tips-tips berikut ini bisa kamu aplikasikan supaya bisnis yang kamu rintis bersama teman bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Pilihlah Bisnis yang Tepat
Pertama, kamu harus menentukan terlebih dahulu jenis usaha apa yang akan kamu jalankan bersama rekanmu. Dalam memilihnya kamu perlu mendiskusikan dengan temanmu terkait beberapa hal, seperti minat, pengetahuan, modal, pangsa pasar, dan juga di mana lokasi bisnis tersebut akan dijalankan. Makin kamu berminat terhadap suatu lini bisnis, biasanya berbanding lurus dengan tingkat pengetahuanmu.
Di satu sisi, memulai bisnis juga harus realistis. Pastikan modal yang kamu dan rekanmu cukup untuk menjalankannya. Kamu pun perlu melakukan riset, apakah bisnismu memiliki target pasar yang jelas atau tidak. Semua hal tersebut perlu kamu siapkan sebagai mitigasi risiko saat kamu mulai menjalankan roda bisnis.
Pisahkan Urusan Bisnis dan Pribadi
Large text.Setelah memilih jenis usaha yang tepat, saatnya kamu dan temanmu menguatkan tekad untuk memisahkan urusan bisnis dengan pribadi. Bersikaplah profesional kala berurusan dengan bisnis, seperti tidak bermain atau mengobrol topik di luar bisnis yang sering dibicarakan di tongkrongan. Lalu, jika salah satu melakukan kesalahan, jangan sungkan untuk saling mengingatkan.
Meski begitu, jika sudah berada di luar jam kerja, sempatkanlah untuk kembali mengobrol topik-topik favorit kalian atau sekadar saling curhat. Hal tersebut akan membuat persahabatanmu tetap langgeng kendati tengah disibukkan dengan bisnis baru.
Samakan Visi dan Misi
Ketika membangun bisnis, tentunya kamu harus memiliki visi dan misi. Keberadaan visi dibutuhkan karena menjadi pandangan, impian, dan tujuan dari sebuah bisnis yang ingin diwujudkan ke depannya. Visi juga menjadi identitas bisnis yang membuat setiap aktivitas dalam usaha akan mengacu kepadanya.
Sementara itu, misi adalah langkah-langkah nyata yang dilakukan untuk mewujudkan visi. Sebagai contoh, jika kamu ingin memulai usaha membangun studio arsitek dengan visi “menjadi jasa arsitek yang membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat”, maka misi usahamu antara lain: (a) menciptakan desain-desain bangunan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan; (b) menyediakan layanan dan solusi yang bernilai tambah di bidang jasa arsitektur; dan lain sebagainya.
Atur Pembagian Modal dan Keuntungan di Awal
Modal yang cukup menjadi syarat mutlak saat akan menjalankan sebuah bisnis. Modal pada dasarnya merupakan dana investasi, bukan uang kebutuhan sehari-hari atau keluarga.
Untuk pembagian modal, cara paling mudah adalah membaginya dengan besaran yang sama, 50-50, sehingga pembagian keuntungannya pun akan lebih gampang. Di samping itu, kamu juga bisa membaginya sesuai dengan kemampuan masing-masing yang telah disepakati. Jika demikian, maka keuntungan yang akan diperoleh akan disesuaikan dengan persentase modal yang kamu dan temanmu setorkan.
Buat Pembagian Peran dan Tugas yang Jelas
Meski kamu bersahabat dengan rekan bisnismu, tetaplah mengatur pembagian peran dan tugas secara jelas. Pembagian tersebut diperlukan untuk membangun sistem kerja yang efektif dan efisien. Jangan hanya karena bersahabat, segala tugas asal dieksekusi.
Setelah membagi tugas dan peran dengan tepat, praktikkan secara konsisten. Jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala untuk memecahkan tantangan dan menemukan strategi perbaikan ke depannya.
Ikat dalam Surat Perjanjian Kerja Sama
Terakhir, lima poin di atas bisa jadi angin lalu jika kamu tidak mengikatnya dalam sebuah surat perjanjian kerja sama. Surat perjanjian kerja sama berisi hak dan kewajiban yang telah disepakati oleh pihak yang bekerja sama. Selain sebagai pengikat, surat ini juga berfungsi sebagai pengingat. Sebagai contoh, saat muncul masalah mengenai pembagian keuntungan, kamu dan temanmu bisa kembali membaca surat perjanjian tersebut untuk mendapatkan solusi terbaik.
Untuk merumuskan surat perjanjian kerja sama, sebaiknya berkonsultasi dengan pakar hukum terkait. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
Demikianlah tips yang bisa kamu terapkan saat membangun bisnis dengan teman sepergaulan. Pastikan temanmu itu merupakan partner yang tepat yang bisa mengantarkanmu dalam mencapai berbagai tujuan usaha yang kamu impikan.